Pada
dasarnya banyak cara untuk menyajikan data
sehingga ia dapat dipahami dan digunakan secara tepat oleh pengolah data. Namun
untuk menghasilkan gambaran data yang komunikatif, harus diingat untuk menyajikan sesuai kebutuhan. Dalam hal ini,
penyajian data dalam bentuk tabel bertujuan untuk memberikan informasi dan
gambaran mengenai jumlah secara terperinci sehingga memudahkan pengolah data
dalam menganalisis data tersebut. Macam – macam penyajian data dalam bentuk
tabel antara lain:
1.
Tabel Baris
Kolom
Tabel yang lebih tepat disebut tabel
baris kolom ini adalah tabel-tabel yang dibuat selain dari tabel kontingensi
dan distribusi frekuensi yaitu tabel yang terdiri dari baris dan kolom yang
mempunyai ciri tidak terdiri dari faktor-faktor yang terdiri dari beberapa
kategori dan bukan merupakan data kuantitatif yang dibuat menjadi beberapa
kelompok.
Contoh, tabel nama barang yang terjual beserta total harganya.
2.
Tabel
Kontingensi
Tabel kontingensi merupakan bagian
dari tabel baris kolom, akan tetapi tabel ini mempunyai ciri khusus, yaitu untuk
menyajikan data yang terdiri atas dua faktor atau dua variabel, faktor yang
satu terdiri atas b kategori dan lainnya terdiri atas k kategori, dapat dibuat
daftar kontingensi berukuran b x k dengan b menyatakan baris dan k menyatakan
kolom.Contoh :
3.
Tabel Silang
Data hasil
penelitian yang berupa perhitungan frekuensi pemunculan data juga dapat
disajikan ke dalam bentuk tabel silang. Tabel silang dapat hanya terdiri dari satu
variable tetapi dapat juga terdiri dari dua variable. Tergantung pertanyaan
atau keadaan yang ingin dideskripsikan. Dengan demikian, pemilihan penyajian
data ke dalam tabel silang satu atau dua variable akan tergantung dari data
yang diperoleh.( (Burhan Nurgiyantoro, 2004:42)
Tabel silang
satu variable digunakan untuk menggambarkan data dengan menampillkan satu
karakteristiknya saja. Misal jumlah keseluruhan. Sementara tabel silang dua
variable digunakan untuk menggambarkan data dengan menampilkan dua karakteristiknya.
Misalnya jumlah keseluruhan dan jumlah per gender.
Dalam suatu penelitian angket pada
34 siswa kelas XI.A tentang mata pelajaran MIPA yang disukai, diperoleh hasil
data sebagai berikut:
No.
|
Mata Pelajaran
|
Jumlah
|
1
|
Matematika
|
11
|
2
|
Kimia
|
10
|
3
|
Fisika
|
7
|
4
|
Biologi
|
6
|
Penyajian Data dalam
bentuk tabel silang satu variable
B. Macam –
macam Penyajian Data dalam Bentuk Grafik
Selain dapat
disajikan ke dalam bentuk tabel sebagaimana dikemukakan di atas, data-data
angka juga dapat disajikan ke dalam bentuk grafik, atau lengkapnya grafik
frekuensi. Pembuatan grafikfrekuensi pada hakikatnya merupakan kelanjutan dari
pembuatan tabel distribusi frekuensi karena pembuatan grafik itu haruslah
didasarkan pada tabel distribusi frekuensi. Dengan kata lain, pembuatan tabel
distribusi frekuensi harus tetap dilakukan baik kita bermaksud maupun tidak
bermaksud membuat grafik frekuensi. Penyajian data angka ke dalam grafik
biasanya dipandang lebih menarik karena data-data itu tersaji dalam bentuk
visual. Gambar grafik frekuensi yang banyak dipergunakan dalam metode statistik
adalah histogram, polygon, kurve dan garis. (Burhan Nurgiyantoro, 2004:43-44)
1.
Grafik Histogram
/ Batang
Histogram merupakan grafik dari distribusi frekuensi
suatu variable. Tampilan histogram berupa petak-petak empat persegi panjang.
Sebagai sumbu horizontal boleh memakai tepi-tepi kelas, batas-batas kelas atau
nilai variabel yang diobservasi, sedang sumbu vertical menunjukkan frekuensi.
Untuk distribusi bergolong atau berkelompok yang menjadi absis adalah nilai
tengah dari masing-masing kelas. (Drs. Ating Somantri, 2006:113)
2.
Grafik
Poligon
Poligon merupakan grafik distribusi dari distribusi
frekuensi bergolong suatu variable. Tampilan polygon berupa garis-garis patah
yang diperoleh dengan cara menghubungkan puncak dari masing-masing nilai tengah
kelas. Jadi absisnya adalah nilai tengah dari masing-masing kelas. (Drs. Ating
Somantri, 2006:114)
3.
Grafik Kurve
Kurve merupakan perataan atau penghalusan dari
garis-garis polygon. Gambar polygon sering tidak rata karena adanya perbedaan
frekuensi data skor dan data skor itu sendiri mencerminkan fluktuasi sampel.
Pembuatan kurve dilakukan dengan meratakan garis gambar polygon yang tidak rata
dan terlihat tidak beraturan sehingga menjadi rata. (Burhan Nurgiyantoro,
2004:49)
4.
Grafik Garis
Grafik garis dibuat biasanya untuk menunjukkan
perkembangan suatu keadaan. Perkembangan tersebut bias naik bias turun. Hal ini
akan Nampak secara visual melalui garis dalam grafik. Dalam grafik terdapat
garis vertical yang menunjukkan jumlah dan yang mendatar menunjukkan variable
tertentu yang ditunjukkan pada gambar dibawah, yang perlu diperhatikan dalam
membuat grafik adalah ketepatan membuat skala pada garis vertical yang akan
mencerminkan keadaan jumlah hasil observasi. (Dr. Sugiyono, 2002:34)
Contoh : Perkembangan nilai ujian matematika Adit
semester 1 tahun ajaran 2012/2013 sebagai berikut
Ujian Semester ke
|
Nilai
|
1
|
80
|
2
|
95
|
3
|
60
|
4
|
100
|
C. Diagram
Lingkaran
Cara lain untuk menyajikan data hasil penelitian
adalah dengan diagram lingkaran. Diagram lingkaran digunakan untuk
membandingkan data dari berbagai kelompok. (Dr. Sugiyono, 2002:37)
No
|
Penilaian
|
Jumlah
|
1
|
Sangat Suka
|
12
|
2
|
Suka
|
13
|
3
|
Tidak Suka
|
19
|
4
|
Sangat Tidak Suka
|
6
|
Penyajian
data tersebut dalam diagram lingkaran adalah sebgai berikut:
1. Cari
persentase masing-masing data tersebut.
a.
Sangat Suka =
b.
Suka =
c.
Tidak Suka =
d.
Sangat Tidak Suka =
2. Cari Luas
sudut yang dibutuhkan untuk setiap data.
a.
Sangat Suka =
b.
Suka =
c.
Tidak Suka =
d.
Sangat Tidak Suka =
3. Selanjutnya
luas-luas kelompok data tersebut digambarkan ke dalam bentuk lingkaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar