1. Pengertian Hipotesis
Hipotesa berasal dari
penggalan kata ”hypo” yang artinya ”di bawah” dan thesa” yang artinya
”kebenaran”, jadi hipotesa yang kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan
ejaan Bahasa Indonesia menjadi hipotesa dan berkembangan menjadi Hipotesa.
Hipotesis merupakan dugaan/ pernyataan sementara
yang diungkapkan secara deklaratif/ yang menjadi jawaban dari sebuah
permasalahan. Pernyataan tersebut diformulasikan dalam bentuk variabel agar bisa di uji secara
empiris. Hipotesis merupakan identik dari perkiraan atau prediksi. Dari sebuah
hipotesis maka akan menimbulkan suatu prediksi, karena prediksi adalah hasil
yang diharapkan diperoleh dari hipotesis. Hipotesis dapat diketahui jika telah
melakukan suatu percobaan sehingga mengetahui hasilnya. Salah satu langkah
dalam penelitian menggunakan metodo ilmiah adalah hipotesis. Seorang ilmuan/
peneliti haruslah mempunyai kemampuan untuk memprediksi suatu permasalahan.
Mungkin anda sering mendengar mengenai perkiraan cuaca, perkiraan iklim yang
sering disiarkan di televise ataupun di radio, di internet dan lain-lain. Itu
dilakukan oleh para ahli meteorology, mereka dapat memprediksi/ memperkirakan
cuaca yang akan terjadi di suatu daerah pada suatu hari dengan cara melakukan
observasi menggunakan pengetahuan yang mereka miliki. Maka kemampuan
memprediksi merupakan ketrampilan yang harus dimiliki oleh seorang ilmuan.
2.
Langkah Pengujian Hipotesis
Suatu hipotesis harus
dapat diuji berdasarkan data empiris, yakni berdasarkan apa yang dapat diamati
dan dapat diukur. Untuk itu peneliti harus mencari situasi empiris yang memberi
data yang diperlukan. Setelah kita mengumpulkan data, selanjutnya kita harus
menyimpulkan hipotesis , apakah harus menerima atau menolak hipotesis. Ada
bahayanya seorang peneliti cenderung untuk menerima atau membenarkan
hipotesisnya, karena ia dipengaruhi bias atau perasangka. Dengan menggunakan
data kuantitatif yang diolah menurut ketentuan statistik dapat ditiadakan bias
itu sedapat mungkin, jadi seorang peneliti harus jujur, jangan memanipulasi
data, dan harus menjunjung tinggi penelitian sebagai usaha untuk mencari
kebenaran.
Adapun
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
- Nyatakan hipotetsis nolnya H0 bahwa q = qo ,
- Pilih hipotetsis alternative atau lawan hipotesis awal H1 yang sesuai q ¹ qo, q > q0 ,q < qo
- Tentukan taraf signifikan a.
- Pilih statistic uji yang digunakan apakah z, t, c2 , F atau lainnya.
- Tentukan wilayah ktitisnya atau daerah penolakan Ho
- Perhitungan nilai statistic uji berdasarkan sample.
- Kesimpulan, yaitu Keputusan antara tolak H0 atau terima Ho.
3. Jenis-jenis Hipotesis
a. Hipotesis deskriptif (pada
satu sampel/variabel mandiri/tidak dibandingkan dan dihubungkan)
b. Hipotesis komparatif
c. Hipotesis hubungan
1.
Hipotesis Deskriptif
Hipotesis yang tidak membandingkan dan menghubungkan dengan variable lain
atau hipotesis yang dirumuskan untuk menggambarkan suatu fenomena, atau untuk
menjawab permasalahan taksiran.
Dalamperumusan hipotesis statistik, antara hipotesis nol (Ho) dan hipotesis
alternatif (Ha) selalu berpasangan, bila salah satu ditolak, maka yang lain
pasti diterima sehingga dapat dibuat keputusan yg tegas, yaitu kalau Ho
ditolak, pasti Ha diterima.
-Contoh : Suatu bimbingan tes menyatakan bahwa murid yg dibimbing di
lembaga itu paling sedikit 90% dapat diterima di Perguruan Tinggi Negeri.
Rumusan hipotesis statistiknya :
Ho : µ ≥ 0,90
Ha : µ < 0,90
2. Hipotesis
Komparatif
Hipotesis yang dirumuskan untuk memeberikan jawaban pada permasalahn yang
bersifat membedakan atau membandingkan antara satu dengan data lainnya.
-Contoh :
Rumusan masalah komparatif : Apakah ada perbedaan produktifitas kerja
antara pegawai golongan I, II, dan III?
Rumusan hipotesis : Tidak terdapat perbedaan (ada persamaan) produktifitas
kerja antara pegawai golongan I, II, dan III.
Rumusan hipotesis statistiknya :
Ho : µ1 = µ2 = µ3
Ha : µ1 ≠ µ2 = µ3 (salah 1 berbeda
merupakan Ha)
3. Hipotesis
Asosiatif
Hipotesis yang dirumuskan untuk memberikan jawaban pada permasalahan yang
bersifat hubungan / pengaruh. Sedangkan menurut sifat hubungannya hipotesis ini
dibagi tiga jenis yaitu.
a.
Hipotesis hubungan simetris
Hipotesis yang menyatakan hubungan bersifat kebersamaan antara dua variable
atau lebih tetapi tidak menunjukkan sebab akibat.
Contoh.
1.
Ada hubungan antara berpakaian mahal dengan penampilan
2.
Terdapat hubungan yang positif antara banyaknya peserta didik rajin belajar
dengan tingkat intelegensi (IQ)
b.
Hipotesis hubungan sebab akibat (kausal)
Hipotesis yang menyatakan hubungan bersifat sebab akibat antara dua
variable atau lebih
Contoh.
1.
Tingkat pengangguran berhubungan dengan tingkat kriminalitas
2.
Tingkat keberhasilan peserta didik bergantung pada cara belajar peserta
didik itu sendiri
c.
Hipotesis hubungan interaktif
Hipotesis hubungan antara dua variable atau lebih bersifat saling
mempengaruhi.
Contoh.
1.
Terdapat hubungan yang saling mempengaruhi antara status peserta didik
sebagai anak pejabat dengan cara belajar peserta didik di sekolah.
2.
Terdapat pengaruh timbal balik antara kreativitas peserta didik dengan
hasil belajar
Sumber :
http://iwan24.blogspot.com/
http://temukanpengertian.blogspot.com/2013/06/pengertian-hipotesis.html
Sugiyono.(2012).Statistika untuk
Penelitian.Bandung:Alfabeta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar